BUANAINDONESIA.CO.ID, ACEH UTARA – Sejumlah warga pesisir pantai di Kecamatan Seunuddon Aceh Utara yang berada dilima Gampong diantaranya, Gampong Teupin Kuyuen, Ulee Rubek Timu, Ulee Rubek Barat, Bantayan, Lhoek Puuk, mengeluh dan menyesalkan terkait tidak difungsikannya pipa air bersih yang sudah lama terpasang di wilayah itu, namun hingga kini belum difungsikan.
“Pipa saluran air bersih bantuan NGO pasca stunami pada 2OO4 difungsikan hanya sebulan, terhitung dari masa pemasangannya oleh LSM Cordait kala itu, kini pipa air tersebut sudah terbengkaai karena tak difungsikan. Namun, pipanya masih utuh, tapi airnya tidak pernah tersalurkan hingga saat ini, hingga kami selaku warga pesisir terpaksa harus membeli air bersih untuk diminum dan mencuci pakaian, masyarakat sangat mengharapkan agar, Saluran pipa Air bersih tersebut segera difungsikan, karena dikawasan kami air sumur keruh dan rasanya asin, sehingga tidak bisa dikonsumsi sehari-hari dan juga untuk mencuci,” tutur Mansurdin didampingi tokoh masyarakat lainya, saat menjumpai wartawan media ini Rabu November 2017.
Ia juga menjelaskan, masalah saluran air bersih sudah berulang kali dilaporkan kepihak pemerintah dan dinas terkait, juga sudah pernah di usulkan berulangkali, agar pihak Pemeritah Aceh memperhatikan kondisi masyarakat pesisir pantai Seunuddon yang sudah puluhan tahun mengkonsumsi air asin. “Saya rasa sudah saatnya kami masyarakat menagih janji pemerintah dan Dewan terhormat. DPRA umumnya dan DPRK Aceh Utara di daerah Dapil 6”. Tegasnya
Janji-janji Anggota dewan terhormat, semasa kampanye dulu, sambung Mansurdin, masih diingat masyarakat “dulu mereka selalu teriak dipanggung Kampanye “Dukunglah saya, Pilihlah saya, seandainya nanti saya terpilih, saya akan memperbaiki seluruh kepentingan umum, Baik infratuktur, saluran air bersih, memberikan pemasangan listrik ke desa terpencil, dan pemberdayaan masyarakat ekonomi miskin,” Namun,” Tapi Kapan janji tersebut ditepati, padahal masa jabatan mereka hampir habis, kami pastikan judul yang sama akan kembali hadir ditempat kami pada 2019 nanti,” ungkap Mansurdin dengan nada kecewa.
Ditambahkan olehnya, Untuk mendapatkan air bersih, sudah puluhan tahun mengambil dari ambil dari saringan yang kami buat secara tradisional, Baik untuk diminum untuk dan mencuci pakaian, bagi masyarakat miskin untuk membeli air sungguh sangat berat, apalagi ekonomi mereka yang serba kekurangan, kami sangat berharap kepada pemerintah kami yang ada Aceh Utara, semoga keluhan kami ini bisa di dengar dan tindak lanjuti, kami butuh pembangunan, jangan bedakan wilayah kami dengan daerah lainnya, janganlah kami dianak tirikan,” harapan Mansur
Sementara itu M.Nasir Hasan (50) yang Akrab disapa Nek Gam menunturkan, Pipa saluran air PDAM sudah terpasang sejak lama, namun air bersih tidak pernah disalurkan, saya mengharapkan kepada dinas dan pemerintah aceh utara, tolong diperhatikan masalah ini, karena kami sudah berulangkali menyampaikan hal ini, tapi seperti diabaikan,
‘jika memang pipa air bersih di gampong kami tidak difungsikan, jangan salahkan kami bila satu saat pipa air itu kami gali kembali dan kami jual perkilo kepada panglong butut, (brok-brok),” Kata Nek Gam. warga gampong Ule Rubek Timu. Rabu (01/11)
hal serupa turut disampaikan Aswadi (47) warga gampong Ule Rubek Barat dan Muhammad Daud (45) warga setempat, Kami sepertinya belum merasakan nikmat kemerdekaan untuk mendapatkan air bersih, puluhan tahun sudah kami konsumsi air payau, jadi untuk apa pipa air itu terpasang, jika tidak tidak bisa dimamfaatkan, kami sudah bosan dan lelah menunggu seribu janji dari pemerintah, tapi hingga kini belum ada realisasinya, ucap Aswadi.
“harapan kami kepada anggota Dewan terhormat yang ada di DPRA dan DPRK Aceh Utara, masalah air bersih untuk kami warga pesisir pantai Seunuddon Aceh Utara toling diperhatikan, jika tidak, maka jangan berharap kami mau mendengar janji manis bapak-bapak, apalagi Pileg 2019, sudah didepan mata, kami butuh bukti bukan janji,”.Tegas M.Daud