Aset Negara ini di Jarah Warga

12.838 dibaca
Aset Negara ini di Jarah Warga,

BUANAINDONESIA.CO.ID, ACEH – Pasar Tradisional yang baru dibangun tahun 2015 di Kec.Sp.Kiri Kota Subulussalam ludes dijarah orang tak bertanggung jawab. Sementara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Subulussalam diduga hanya berdiam, pasalnya meskipun telah dilaporkan ke Dinas itu namun Hingga saat ini para penjarah masih terus melakukan aksinya, setiap malam.

Menurut keterangan seorang warga sekitar pasar yang tak ingin disebutkan namanya, Hampir setiap malam warga membongkar los dan kios-kios. Padahal, bangunan pasar itu baru dibangun pada tahun 2015 yang lalu dengan menggunakan anggaran hingga milyaran rupiah dari APBK. “memang,  bangunan pasar ini tidak dimanfaatkan pedagang. Tapi ini aset Negara. Saat ini Pedagang Pakaian lebih memilih menempati bangunan pasar moderen karna lebih bagus, yang juga baru dibangun dan lokasinya sangat berdekatan.”kata warga pada Buanaindonesia Jum’at (09/06/17).

Menurut warga tersebut penjarahan bangunan Los sayur dan Kios pakaian pasar tersebut telah lama berlangsung, hingga puncaknya ludes lima unit los sayur tinggal lantainya, dan ludes beberapa kios tinggal atapnya saja.Tapi baru beberapa hari ini pihak Dinas terkait sibuk melihat kelapangan dan melapor kepolisi. “Meskipun telah melapor kepolisi, tetap saja setiap malam penjarahan terus berlangsung,” ujar warga tersebut.

Kabid Perdagangan Ali Kudus yang dikomfirmasi oleh Buana Indonesia membantah bahwa pihaknya tidak melakukan tindakan, sebab dirinya telah melaporkan adanya dugaan aksi penjarahan di pasar tradiaional itu ke Kepala Dinas. Dan oleh Kepala Dinas diteruskan ke pihak Kepolisian.

Menurut Ali siapapun tidak bisa mengambil Asset Negara untuk kepentingan pribadinya walaupun selembar seng busuk. “Saya sudah melihat pagi ini kondisi pajak/pasar baru, memang beberapa Kios telah dibongkar orang, dinding papan dan kayu rangkanya. Ada 5 Los yang telah licin tinggal lantainya saja, Atap dan dindingnya telah dijarah orang”,tambah Ali

Kadis Disperindag dan UKM Kota Subulussalam Asrul,SHut yang dikomfirmasi via HP membenarkan bahwa telah melaporkan kejadian penjarahan ke pihak berwajib.”Tetapi saya tidak mengetahui mengapa hal ini bisa terus berlangsung.” Kata Asrul.

Menaggapi hal ini, Aktivis LSM Ipong mengatakan bagaimana mungkin Asset Negara bisa dan berani warga mencurinya.Tentu ada hal-hal yang kita tidak ketahui.Bila dana pembangunan pasar tersebut menggunakan dana APBK maka Walikota Subulussalam harus segera menegur Kadis terkait. Dan apabila pembangunan tersebut menggunakan dana Otsus dan sebagainya warga berhak melaporkan hal ini ketingkat Gubernur dan jika perlu warga bisa melaporkan hal ini ke Kementerian, “walaupun itu bukan ranah Kementerian tetapi sebagai laporan kinerja kerja Dinas ditingkat kota yang menggunakan anggaran sesuka hatinya,” ujar Ipong.

Masih menurut Ipong, Kinerja kerja Disperindagkop dan UKM Kota Subulussalam harus di audit oleh Inspektorat dan BPK karena banyak kejanggalan dalam pembagian kios pasar modern. “Bukan kios dipasar tradisional itu saja yang mubazir, puluhan kios permanen disepanjang jalan Cut Nyak Dien sampai saat ini tak berfungsi sebagaimana mestinya, banyak kios yang tak ditempati. Padahal, pembangunan kios di lingkungan Terminal Terpadu tersebut menghabiskan dana milyaran rupiah, dibangun pada akhir tahun 2015,” tandas Ipong.

Pembangunan pasar sangat banyak di kota subulussalam tetapi sepertinya tidak efisien dan efektif. Pembangunan kios-kios permanen terjadi tumpang tindih dan dibagikan kepada masyarakat yang bukan pedagang, sehingga banyak terbuang percuma. Malah ada yang baru dibangun akan di bangun kembali. sehingga dana yang puluhan milyar seperti tak bermanfaat dan dibangun dengan perencanaan yang tidak matang.

Diterangkan Ipong, pembangunan pasar mingguan di Kec.Penanggalan sampai sekarang tak berfungsi. Dimana sudah menghabiskan dana milyaran rupiah.Pada tahun ini Disperindag Subulussalam akan mendapat dana dari pusat sebesar 6 milyar rupiah untuk pembangunan pasar tradisional di lokasi yang sama tempat penjarahan asset negara terjadi. “Sungguh ironis Pemerintah Pusat tidak mengetahui hal ini.Milyaran rupiah digelontorkan Pemerintah Pusat untuk membangun pasar di kota Subulussalam.Tetapi dalam prakteknya pembangunan tersebut terkesan tanpa perencanaan yang baik dan tumpang tindih,”ujarnya.

Untuk diketahui pada tahun 2016 yang lalu Disperindag Kota subulussalam sudah membangun satu pasar modern dengan dan puluhan milyar, pasar mingguan Kec.penanggalan, pasar mingguan Kec.Rundeng dan pasar harian tradisional di Kec.Sp.Kiri juga menelan dana puluhan milyar rupiah. Dan yang paling tidak efektif adalah pembangunan Pasar mingguan di kec.Penanggalan, Pembangunan kios pakaian /Los sayur di pasar tradisional Kec.Sp,Kiri dan pembangunan kios permanen di lokasi Terminal Terpadu Kota Subulussaalam.

Bagaimana Menurut Anda?