BUANAINDONESIA.CO.ID, ACEH JAYA – Sistem pengamanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar, Aceh Jaya nampaknya harus diperketat, khususnya di ruang inap pasien. Hal tersebut disampaikan Masrisal (30), warga Desa Paya Baro, Kecamatan Teunom, kepada buanaindonesia, beberapa waktu lalu di Calang.
Menurut Masrisal, perketat pengamanan itu untuk mengantisipasi kehilangan barang milik pasien. Seperti yang dialami oleh Mawarni (52), ibu kandungnya yang saat itu sedang dirawat di ruang inap Kelas III, Sabtu, 2 Desember 2017, lalu “Ibu telah menjadi korban pencurian, di RSUD tersebut”, beber Masri.
Akinat pencurian itu, Kata Masrisal, Uang sejumlah Rp. 5. 500.000,- milik ibu, yang disimpan dalam dompet di dalam tas sandang, yang diletakan diatas kepala ibunya raib digondol pencuri.
“Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk biaya berobat ke Banda Aceh, saat rujukan nanti”, terangnya.
Masih kata dia, bukan hanya dirinya yang kehilangan, ada satu pasien lagi bernama Mariana (40), warga Desa Keude Krueng Sabee, kehilangan telephone selulernya, jenis Android merk Advance.
Kejadian pencurian terjadi, saat si ibu dan pasien lain serta beberapa orang yang turut menjaga terlelap tidur. “Tas tersebut cerita dia, di letakan ibunya di kepala ranjang, saat terlelap tidur, kemungkinan si pencuri beraksi menyikat harta pasien, Sekira pukul 03.00 Wib, dini hari. selang beberapa menit si pencuri berlalu, ibunya tersentak, antara sadar melihat samar-samar, laki-laki berjaket merah keluar dari ruangan tersebut”, ujar dia.
Dengan bersusah payah, ibu berusaha membangunkan ia dan ayahnya, yang saat itu tengah tidur dilantai. “Saat terbangun, Kami Bergegas mengejar, tetapi yang diduga pencuri hilang entah kemana”, kata Masrisal.
Lalu, bersama ayahnya, ia menghuhungi petugas keamanan RS setempat agar dibantu mencarikan tas yang hilang itu, tetapi hasilnya nihil. “Kami sempat meminta pertanggung jawaban pihak RS dengan meminta melihat melalui Cctv yang ada ditempat tersebut, tetapi jawaban yang kami terima kurang memuaskan”, cerita dia.
Saat itu bersama ayahnya, ia menemui keamanan setempat untuk melihat Cctv siapa pelaku pencurian tersebut. Pihak keamanan saat disampaikan laporan pencurian berujar, untuk melihat Cctv tidak ada operator yang bekerja, “kami tidak mengerti, sebut Masri,” meniru ucapan mereka.
“Operator tidak ada, kami tidak mengerti, kita tunggu sampai hari Senin saja”, kata pihak keamanan, kepada dia.
“Hari Minggu, saya coba kembali lagi ke RS, menanyakan hal yang sama, tetapi tetap bukan jawaban yang memuaskan yang diterimanya, sama seperti saat kejadian”. terangnya kepada media ini.
Ia mengaku heran melihat sistem keamanan di RS tersebut, yang menurut Masri, dianggap telah merugikan pasien, kok bisa operator Cctv tidak ada ditempat.
Bila itu kejadian tiba-tiba, sambung dia, seperti pembunuhan atau yang lainnya, bagaimana tanggung jawabnya, apa harus menunggu, sebut dia.
Saya sudah membuat laporan kepada pihak Kepolisian Polres Aceh Jaya, yang diterima oleh Bripka. Rike Erfiandes. Z, Kanit SPKT Regu C, dengan No Lp 62/XII/2017.
Dengan kejadian ini saya rasa pasien lainnya juga resah, takut barang bawaannya hilang juga, dan RS bisa turut tercemar. Apalagi sekarang sedang dalam proses akreditasi, cukup kami saja, jangan sampai pasien lain menjadi korban, tegas Masrisal.
“Semoga pihak RSUD dapat segera mengungkap pelaku pencurian melalui Cctv yang ada ditempat tersebut. Kedepannya, kata dia RSUD Teuku Umar tetap menjadi Rumah Sakit kebanggaan daerah, serta hal pencurian kepada pasien tidak terulang lagi di sini”, harap Masrisal.
Menanggapi hal tersebut, awak media mencoba menghubungi Direktur RSUD Teuku Umar, dr. Suryadi, fia telepon seluler, saat itu dia mengatakan sedang berada di Banda Aceh.
Perihal pencurian yang terjadi diruangan pasien, kata dia, sedang diusutnya. Dikarenakan waktu libur, pihak operator Cctv tidak berada ditempat.
Tunggu hari Senin besok, kata dia, kita tunggu hasil dari Cctv tukasnya. Silahkan bila korban ingin melapor perihal pencurian dan kehilangan uang tersebut.
“Silahkan saja tutur Direktur, itu hak mereka untuk membuat laporan”. Menurut Suryadi, dugaan dia, ada oknum yang melakukan pencurian. Bisa saja dari keluarga pasien, kita tunggu hasil dari Cctv saja, tutup Direktur
Sementara Kepala Humas RSUD Teuku Umar saat ditemui, Senin 4 Desember 2017, ia mengaku, belum mengetahui perihal pencurian yang terjadi terhadap pasien di ruang inap kelas III tersebut. Dengan segera dia mempertanyakan kepada petugas piket malam itu.
Humas RS berjanji kepada kedua korban yang dirugikan atas kasus pencurian tersebut, dalam waktu tiga hari bisa menjawab dan memperlihatkan hasil rekaman Cctv yang terletak diruangan inap tersebut.
“Cctv masih mengalami trouble, dalam waktu tiga hari ini kami segera akan menghubungi bapak kembali”, pungkasnya.