BBM Subsidi Sulit Didapatkan Nelayan Aceh Jaya, Ini Kata Pang Laot Terpilih

16.561 dibaca
Panglima Laot Terpilih, baju kemeja hitam garis putih.

KhadafiBUANAINDONESIA.CO.ID, ACEH JAYA- Pemilihan Panglima Laot Kabupaten Aceh Jaya, berlangsung secara demokratis dengan terpilihnya Usman Umar (52 tahun) untuk periode 2018-2024. Pemilihan ini diikuti oleh delapan lhok, diantaranya: Keluang Daya, Lambeso, Sampoiniet, Patek, Rigah, Calang, Panga dan Teunom, pada hari kamis, 25 januari 2018.

Duek pakat seluruh panglima laot Aceh Jaya ke – IV ini, mengusung tema “Adat Laot ta Pekong, Ureung Melaot Sejahtera ” (Adat laut kita perkuat, orang melaut sejahtera), berlangsung di Aula Kantor Dinas Kesehatan, Kabupaten Aceh Jaya.

Usman Umar, Panglima Laot terpilih, mengatakan lembaga laut ini untuk adat. Nantinya akan membuat qanun dan membenahi segala kekurangannya. Juga menyelesaikan sengketa adat laut, lhok antar lhok di Kabupaten Aceh Jaya.

“Kedepannya akan memprioritaskan anak-anak nelayan supaya mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikannya” lanjut dia.

Selain itu, kata Usman, dalam aktifitas nelayan, ia berkeinginan nelayan jangan sampai terhambat kerjanya diakibatkan susahnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Selama ini, BBM bersubsidi sangat susah didapatkan oleh nelayan. Usman akan berusaha supaya hal ini kedepannya tidak terjadi lagi, sehingga nelayan dengan cepat mendapatkan BBM.

BBM subsidi, saat ini menjadi satu kendala bagi nelayan, karena SPBU tidak memberikan premium yang bersubsidi dalam bentuk jirigen. Dan itu terjadi di salah satu SPBU yang ada di Aceh Jaya.

Saat dia mencoba mempertanyakan kepada petugas di SPBU tersebut, dikatakan, ‘kami hanya orang bekerja, kami tidak dapat memberikan pembelian dalam bentuk jirigen’, terang Usman.

Selama ini, nelayan menggunakan BBM non subsidi jenis Pertalite, dan ini sudah terjadi sejak beberapa tahun.

“Seharusnya BBM subsidi tersebut harus diprioritaskan pemerintah kepada nelayan miskin. Sedangkan yang menggunakan minyak subsidi, seperti yang kita lihat hanya orang-orang kelas menengah atas.” tambah Usman Umar.

Lanjut dikatakannya, untuk BBM Solar juga susah didapatkan oleh nelayan, dikarenakan harus membuat bermacam surat dan laporan.

“Untuk fasilitas melaut, saat ini sudah memadai. Hanya gangguan-gangguan dari nelayan luar, dan ini akan kita telusuri dengan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten. ” pungkas Usman Umar.

Editor: NA

Bagaimana Menurut Anda?