DPRK Abdya Akan Panggil Kelompok Tani Penerima Bibit Kopi,Yang Belum Ditanam

11.253 dibaca

BUANAINDONESIA.COM, ACEH – Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten ( DPRK )Aceh Barat Daya (ABDYA) melakukan tinjauan terkait  Ribuan Bibit kopi bantuan tahun 2016 lalu yang disalurkan oleh  pihak  dinas Perkebunan dan Kehutanan setempat.

Ribuan Bibit kopi tersebut, masih terlihat menumpuk disejumlah di pinggiran rumah warga yang berlokasi di kemukiman Kuta Tinggi Kecamatan Blangpidie. Bahkan Sebagian bibit jenis robusta itu mulai menguning dan terancam mati.

“Yang Anehnya lagi, pada tahun 2017 ini Pemerintah Kabupaten Abdya, melalui Dinas Pertanian dan Pangan kembali menganggarkan pengadaan bibit serupa dengan anggaran mencapai milyaran rupiah.

Menurut warga setempat,Saiful,Senin 20 Maret 2017 mengaku, sangat kecewa dengan kinerja dinas terkait yang membiarkan bibit kopi bantuan yang belum  ditanam oleh petani penerima bantuan.

Bantuan yang bersumber dari uang Rakyat itu kini menumpuk disejumlah lokasi dipinggir kebun dan rumah warga di sejumlah desa, diantaranya di Desa Panton Raya, Desa Mata Ie, Babah Lhueng dan Kuta Tinggi. “Kalau ada pengawasan otomatis bibit bantuan seluruhnya ditanam,”sebutnya.

Lebih lanjutnya dikatakannya, sebahagian belum ada lahan untuk ditanami. Sebahagian lagi masih dalam pembersihan lahan karena tidak ada biaya pembersihan dan biaya tanam.”Seharusnya bibit bantuan itu sudah ditanam semua karena sudah berganti tahun, bahkan Kebanyakan bibit itu mulai menguning.

Berdasarkan dari pengumuman di  Sirup-LKPP Kabupaten Abdya, Dinas Pertanian dan Pangan tertera pengadaan bibit robusta (Otsus) Rp 1 milyar. Dan pengadaan bibit kopi robusta Rp 500 juta bersumber dari APBD 2017.

Selain itu juga diumumkan adanya pengadaan herbisida  Rp 24 juta, dan pengadaan NPK dan Dolomit hingga mencapai ratusan juta.

Amatan dilapangan, bibit kopi bantuan itu masih berlebel warna hijau. Dari lebel tersebut tertulis benih bersertipikat berasal dari Kabupaten Bener Meriah.

Menanggapi Hal Itu, Anggota DPRK Abdya, Iskandar, akan memanggil kelompok penerima bibit kopi dalam waktu dekat ini, dan akan kita pertanyaan kenapa ribuan bibit kopi yang menggunakan uang rakyat itu belum ditanam,”Katanya,Senin (20/3/2017). Iskandar disela-sela peninjau bibit di permukiman kuta tinggi.

Menurutnya, ribuan bibit kopi tersebut terkesan dibiarkan menguning, bahkan bibit kopi itu terlihat menumpuk dan terancam mati,” Tegasnya.

Saat bersamaan, Ketua Komisi B DPRK Abdya, Dedi Suherman, Mengatakan, pihaknya akan panggil seluruh kelompok penerima bibit kopi, sehingga persoalan dapat terselesaikan dengan baik, jadi tidak terkesan kelompok siluman,”Ungkapnya.

Bagaimana Menurut Anda?