Ini Harapan Gubenur Aceh Yang di Sampaikan Pada Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Agara

15.205 dibaca

BUANAINDONESIA.CO.OD, ACEH TENGGARA – Gubenur Aceh Drh Irwandi Yusuf kembali melantik Bupati dan Wakil Bupati terpilih di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), untuk periode 2017 -2022, prosesi tersebut berlangsung di gedung paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten setempat, Senin (2/9/2017)

Hadir dalam acara tersebut Forkompinda Kabupaten Aceh Tenggara, tokoh Adat, Tokoh Agama, dan para undangan lainnya, dan masyarakat yang ingin menyaksikan pelantikan itu.

Dalam kata sambutan Gubenur aceh, mengucapkan ‘selamat’ kepada Saudara Drs. Raidin Pinim, M.AP dan Saudara Bukhari, selaku Bupati dan Wakil Bupati yang baru, baik Atas nama pribadi maupun selaku Kepala Pemerintahan Aceh, Semoga saudara dapat tampil sebagai pemimpin yang amanah dan bijaksana dalam menjalankan kewajiban lima tahun ke depan.

“Hasil evaluasi KPU menunjukkan bahwa, tingkat partisipasi masyarakat Aceh Tenggara pada pilkada tahun 2017 ini mencapai 82,6 persen. Dari jumlah tersebut, 53,16 persen pemilih memberikan dukungannya kepada Saudara Raidin Pinim dan Saudara Bukhari. Hal ini membuktikan bahwa mayoritas masyarakat Aceh Tenggara percaya kalau pasangan ini mampu memimpin jalannya pembangunan di daerah ini untuk lima tahun ke depan.

Dalam kaitan ini, kami mengharapkan agar program, visi dan misi yang saudara usung, dapat seiring sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintah Aceh. Secara garis besar, program RPJM Aceh 2017-2022 yang kami siapkan mengusung visi “Terwujudnya Aceh damai dan sejahtera melalui pemerintahan yang bersih, adil dan melayani.” Visi ini akan diuraikan lagi dalam beberapa program prioritas, yaitu: Aceh Seujahtra, Aceh SIAT (Sistem Informasi Aceh Terpadu), Aceh Caròng, Aceh Energi, Aceh Meugoë dan Meulaôt, Acèh Troë, Acèh Kreatif, Acèh Kaya, Acèh Peumulia, Acèh Damê, Acèh Meuadab, Acèh Teuga, Acèh Green, Acèh Seuninya, dan Acèh Seumeugot.

Program-program ini akan dituangkan ke dalam RPJM Aceh, dan akan menjadi acuan dalam penyelenggaraan pembangunan di Aceh untuk lima tahun ke depan. Menurut ketentuan, Penyusunan dokumen RPJM di Aceh Tenggara, juga harus mengacu kepada RPJM Aceh dan RPJM Nasional.

Sejalan dengan harapan itu, kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru, saya mengharapkan perhatiannya terhadap hal-hal sebagai berikut:

Aceh Tenggara merupakan salah satu wilayah strategis di Aceh, selain karena letaknya berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara, kabupaten ini juga memiliki keunikan karena kemajemukan masyarakatnya. Kemajemukan itu tidak hanya dari sisi etnis, bahasa, dan budaya, tapi juga agama. Bisa saya katakan, Aceh Tenggara adalah miniaturnya Indonesia di wilayah Aceh. Fenomena ini tentu menghadirkan dinamika tersendiri bagi kehidupan masyarakatnya. Saudara harus dapat merawat keberagaman ini agar harmonisasi tetap terjaga, sehingga tidak pernah terjadi benturan antar kelompok masyarakat atau kelompok agama.

“Meski wilayah ini sangat pluralis, namun komitmen kita menjalankan syariat Islam harus tetap konsisten. Hak-hak beribadah bagi penganut agama lain tetap harus kita hormati sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Seiring dengan itu, upaya penguatan aqidah harus menjadi prioritas utama. Mudah-mudahan dengan memadukan semua ini, Insya Allah Aceh Tenggara tetap aman tentram, dan pembangunan berjalan lancar.

Aceh Tenggara juga sangat kaya dengan sumber daya alam, khususnya di sektor pertanian. Data BPS menyebutkan, 83 persen keluarga di wilayah ini bekerja sebagai petani. Komoditi pertanian andalan Aceh Tenggara adalah padi, kepala sawit, karet, kakao, jagung, buah-buahan dan lainnya. Di sektor perikanan, Aceh Tenggara juga dikenal memiliki potensi sangat besar di bidang budidaya air tawar. Sedangkan di bidang pariwisata, Aceh Tenggara terkenal dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan wisata Sungai Arung Jeram. Semua potensi ini harus dapat dioptimalkan agar pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat lebih meningkat.

Saya mendapat informasi bahwa petani dan pedagang di daerah ini banyak terjebak utang kepada rentenir. Hal seperti ini harus dihindari dengan melakukan edukasi kepada masyarakat. Pemkab Aceh Tenggara juga harus mendorong sektor UKM dan koperasi agar dapat berkembang dengan menyiapkan sejumlah program untuk usaha kecil. Hal ini penting, sebagai bagian dari upaya menciptakan lapangan kerja.

Aktifkan badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang siap menampung hasil pertanian rakyat di daerah ini agar rakyat tidak terjebak dengan tengkulak yang membeli hasil pertanian penduduk dengan harga rendah. BUMD ini nantinya dapat membangun kerjasama dengan berbagai dunia usaha sehingga penyaluran hasil pertanian itu memberi hasil yang lebih maksimal kepada petani.

Sebagai daerah lintasan, Kabupaten Aceh Tenggara juga sangat potensial dikembangkan sebagai kawasan perdagangan dan distribusi berbagai kebutuhan masyarakat di bagian tengah Aceh. Berbagai fasilitas untuk kelancaran distribusi ini harus dapat ditingkatkan agar daya tarik investasi dan usaha perdagangan lebih tinggi.

Belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, kita menyadari kalau Aceh Tenggara ini termasuk rawan bencana, khususnya banjir bandang dan tanah longsor. Saudara berdua harus dapat mengantisipasi ini sejak dini dengan mengoptimalkan keberadaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Tidak kalah pentingnya, saudara juga harus aktif mencegah terjadinya perambahan hutan lindung, sehingga kerusakan TNGL Leuser dapat diatasi.

“Di bidang energi, debit air Sungai Alas di Muara Situlen sangat potensial untuk dikelola menjadi sumber energy yang dapat menghasilkan listrik hingga 268,10 Mega Watts. Dalam hal ini, saudara sebaiknya bekerjasama dengan PLN untuk mengembangkan potensi itu agar bersama-sama bisa mencari investor yang siap menanamkan investasi di bidang energi listrik di daerah ini.

Sebagaimana ditegaskan di dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, ditegaskan bahwa Gubernur juga merupakan Wakil Pemerintah Pusat di Daerah. Sehubungan dengan itu, saya berharap saudara berdua bisa membina komunikasi dan kerjasama yang baik dengan kami agar kita dapat merancang dan mensinergikan pembangunan di daerah ini.

Demikian sambutan dari saya. Terimakasih kepada Saudara Hasanuddin Beruh dan Saudara Ali Basrah selaku Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tenggara periode sebelumnya. Dan kepada Saudara Raidin dan Saudara Bukhari, saya ucapkan “Selamat Bekerja.” Harapan saya, semoga saudara berdua dapat menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

Bagaimana Menurut Anda?