Jelang Panen Cabai, Petani Dilatih Penanganan Pasca Panen

12.228 dibaca
Jpeg

BUANAACEH.COM, LHOKSEUMAWE – Menjelang panen cabai, puluhan petani Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Pemko Lhokseumawe mengikuti pelatihan penanganan pasca panen, Kamis (10/11). Pemateri dari Unsiyah Banda Aceh, menjelaskan cara menjaga hasil panen berkuwalitas.

Tanaman cabai milik Kelompok Tani Bina Alam Sejahtera Meuria Paloh, sudah berusia sekitar 80 hari. “Minggu depan, Insya Allah kita mulai panen,” jelas ketua kelompok, Djal Husaini. Panen kali ini diperkirakan akan menguntungkan petani, karena harga cabai di pasar rata-rata Rp100.000 per kilogram.

Untuk menjaga kuwalitas hasil panen, mereka mendapat pelatihan penanganan pasca panen komoditi cabai merah. “Bank Indonesia Cabang Lhokseumawe membantu petani untuk menjaga hasil panen,” tambah Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lhokseumawe, H.Z.Rusli. Sebelumnya, BI juga mendampi petani saat pembibitan dan perawatan tanaman.

Kepala BI Cabang Lhokseumawe, Yusrizal dalam kesempatan itu meminta petani serius ikuti pelatihan. “Sekarang cabai menjadi primadona,” kata Yusrizal. Tanaman perlu dijaga karena memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.

Sementara itu, DR.Rita Hayati, SP,M.Si dari Unsiyah menyebutkan, beberapa upaya yang harus dilakukan pada masa panen. Diantaranya, panen dilakukan pada pagi hari setelah embun kering pada cabai.

Selain itu, hindari kontak langsung cabai dengan tangan, sehingga perlu memakai sarung tangan. Jangan meletakan cabai di atas tanah, tidak mencabut tangkai.serta menghindari sinar mata hari langsung.

Ketika menyimpan cabai, jangan terlalu padat. “Perlu udara agar tidak mudah busuk,” sebut Rita. Untuk mengawetkan cabai bisa dioles dengan bahan pengawet alami dari lidah buaya.

Bagaimana Menurut Anda?