Ketua DPRA Jajaki Kerjasama ke Malaysia

10.803 dibaca
Ketua DPRA Jajaki Kerjasama ke Malaysia

BUANAINDONESIA. CO. ID, ACEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Muharuddin, S.SosI melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat Aceh perantauan di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka diantaranya adalah mantan Menteri Malaysia Tan Sri Dato’ Seri Sanusi bin Junid, Presiden Komuniti Aceh Malaysia (KAM) Dato’ H Mansyur Usman, serta beberapa tokoh lainnya.

Melalui Reserse yang dikirim kemudian ini, Kamis 27 Juni 2017, menyebutkan, dalam pertemuan yang berlangsung Minggu-Senin (23-24/7/2017) ini membahas berbagai isu strategis terutama terkait peluang investasi di Aceh, Pariwisata, serta tata kelola pemerintahan baru, yang kini dikomandoi Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah.

Pada kesempatan ini Tgk. Muharuddin, S.SosI menilai perlu adanya kerjasama antar sesama warga Aceh, baik yang merantau ke Malaysia maupun yang ada di Aceh itu sendiri.

“Saat ini kunjungan wisatawan ke Aceh didominasi warga Malaysia, dan ini tentu butuh dukungan warga Aceh yang ada di sini (Malaysia) untuk membantu promosinya,” kata Tgk Muharuddin.

Menurut ketua DPR Aceh, pariwisata setidaknya menjadi pintu dari berbagai peluang investasi yang mungkin dilakukan di Aceh, sembari juga menunggu kesiapan infrastruktur yang di butuhkan nantinya untuk para investor.

“Nanti akan ada pertemuan lebih lanjut untuk memberi perhatian khusus dari apa yang sudah kita bicarakan ini.” Jelas Tgk Muharuddin.
Sementara Tan Sri Dato’ Seri Sanusi bin Junid menyebut bahwa investor baru akan menempatkan modalnya ketika mereka mendapat kepastian hukum dan perizinan.

“Tidak pengaruh syariat Islam berlaku di Aceh menggangu investasi, karena mereka datang mau berinvestasi, bukan membuat yang dilarang oleh syariat Islam,” kata Tan Sri Dato’ Seri Sanusi bin Junid, yang pernah menjadi berbagai posisi Menteri Malaysia selama 25 tahun. Bekas Menteri Dalam Negeri Malaysia berdarah Aceh ini juga menekankan pentingnya kepercayaan dan nama baik daerah (Aceh).

“Semua pihak di Aceh, baik swasta dan juga pemerintah untuk berkawan dengan yang memiliki banyak uang. Ini dilakukan agar mereka mau berinvestasi di Aceh, sehingga rakyat Aceh bisa meningkatkan kesejahteraan,” kata Tan Sri Dato’ Seri Sanusi

Dirinya juga berharap kepemimpinan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah nantinya harus mampu memberi dampak positif bagi Aceh kedepan.

Sedangkan Presiden Komuniti Aceh Malaysia (KAM), Dato’ H Mansyur Usman, mengaku siap membantu memperkenalkan Aceh. Menurutnya, saat ini Aceh sudah mampu melalui fase keamanan, dan kini Aceh harus memberi kenyamanan dan keramahtamahan.

“Persoalan pengurusan administrasi menjadi hal utama yang harus diperbaiki. Kami di Malaysia siap membantu mencarikan investor, termasuk akan mensosialisasikan bahwa Aceh sudah siap menerima investasi,” imbuh Dato’ H Mansyur Usman.

Harapan Dato’ H Mansyur Usman, Aceh di masa depan terutama pada keperintahan baru Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah bisa lebih baik dari masa lalu.

Aceh dan Malaysia Kerjasama Bidang Musik dan Budaya Di Pahang, Kuala Lumpur, Dato’ H Mansyur Usman bersama Tgk. Muharuddin, S.SosI juga menggelar pertemuan dengan Direktur Manajer Sony Music Malaysia, Tuan Mujahid Abdul Wahab serta Direktur Manajer D2X Management, Suryadi.

Pertemuan ini fokus pada peningkatan kerjasama seni musik dan budaya antara kedua bangsa, dimana saat ini produk yang berjalan adalah kehadiran RBT (Nada Sambung Pribadi) lagu Aceh pada operator seluler di Malaysia.

“Kedepan tak hanya RBT tapi juga kerjasama even seperti menggelar Festival Kopi, Kuliner dan kegiatan seni lainnya di Malaysia. Disini nanti juga boleh kita pasang promosi agar pelancong yang selama ini di Malaysia bisa menambahkan Aceh bagi tamabahan destinasi kunjungannya,” harap Tuan Mujahid Abdul Wahab.

Dari beberapa kali kunjungannya ke Aceh, Tuan Mujahid Abdul Wahab menilai Aceh memiliki lokasi wisata sangat baik, namun masih belum banyak diketahui dengan baik oleh wisatawan.

Atas hal ini pula, baik Tgk Muharuddin maupun Dato’ H Mansyur Usman, memberi apresiasi dan menyebut apa yang sudah dilakukan, seperti hadirnya lagu Aceh pada RBT di Malaysia merupakan sebuah usaha yang patut didukung.

“Ini penting karena Aceh dan Malaysia serumpun. Terlebih ada banyak masyarakat perantauan disini sehingga ini menjadi obat kerinduan dan kecintaanya kepada Aceh,” jelas Tgk Muharuddin, S.SosI “Kami siap, dan akan memberi kesempatan dan sosialisasi pada kegiatan-kegiatan komuniti Aceh di Malaysia, sehingga rencana baik ini bisa terwujud,” tutup Dato’ H Mansyur Usman.

Bagaimana Menurut Anda?