BANAINDONESIA.CO.ID, ACEH SELATAN – Forum Konservasi Penyu (FKP) Aceh Selatan melakukan tagging dan observasi kesehatan penyu hijau di muara kota Tapaktuan, Selasa (9/4/2019).
Sedikitnya 5 ekor penyu yang berkeliaran di muara atau kuala wangi, Gampong Pasar, Kecamatan Tapaktuan itu, ditangkap dengan menggunakan jaring oleh pengurus FKP Aceh Selatan.
Selanjutnya, penyu hijau yang telah berhasil ditangkap, lalu dibersihkan kulitnya dengan bros dan juga diberi obat suportif sejenis multi vitamin melalui suntikan.
Penyuntikan penyu hijau langsung dilakukan oleh Drh Arie Muhardi M.Si dari Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) FKH Unsyiah Banda Aceh.
Setelah dilakukan penyuntikan dan pembersihan badan penyu dari lapisan lumpur, kemudian satwa dilindungi tersebut kembali di lepas ke muara.
Selain melakukan tagging dan konservasi kesehatan penyu hijau, FKP Aceh Selatan juga menggelar sosialisasi penyelamatan penyu kepada masyarakat.
Adapun nara sumber yakni Drh Arie Muhardi, dan Kepala Seksi Konservasi Perikanan DKP Provinsi Aceh Dr Farouk Afero.
Arie Muhardi mengatakan, penyu hijau hidup sehat tetapi mencari makan di muara. Hal ini menunjukkan bahwa sumber makanan atau habitatnya sudah hilang.
“Artinya, karena sumber makanannya sudah hilang maka penyu ini mulai masuk ke muara untuk mencari makan,” ujarnya.
Menurutnya, populasi penyu mulai berkurang karena beberapa faktor seperti pembangunan reklamasi pantai dan pengaruh endapan sendimen dari hutan yang masuk ke laut.
“Jadi kesehatan penyu tak terlepas dari hal – hal seperti itu. Oleh karena itu, Forum Konservasi Penyu (FKP) buatlah himbauan di lokasi ini jangan ada pembuangan sampah dilautan, agar penyu terlindungi dan biarkan penyu selalu berada di sini,” pintanya