BUANAINDONESIA.CO.ID, NAGAN RAYA-Wartawan dari beberapa media menggelar aksi Solidaritas di Tugu Simpang Peut, Kecamatan Kuala, Nagan Raya, Selasa (27/11/2018). Aksi ini di gelar sebagai bentuk solidaritas terhadap korban kekerasan yang terjadi kepada wartawan. Dan berujung pembunuhan, yang dialami dua orang jurnalis beberapa pekan lalu.
Kedua jurnalis itu, ialah Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, mantan wartawan media nasional di Indonesia dan Jamal Ahmad Khashoggi, wartawan Saudi yang juga kolumnis Washington Post. Kedua wartawan tersebut meninggal dunia diduga dalam kasus pembunuhan berencana.
Mantan Ketua PWI Balai Aceh Jaya, Sa’dul Bahri, selaku koordinator aksi. mengatakan, aksi yang digelar itu, selain sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan seprofesi, aksi itu dilakukan untuk mendesak aparat penegak hukum. Agar mengusut tuntas tindak kekerasan dan pembunuhan terhadap dua pekerja Pers itu. “Kami minta sikap tegas penegak hukum, karena hal seperti ini, sudah sering terjadi. Hari ini, kami meminta kepada pelaku pembunuhan terhadap wartawan Jamal Khashoggi, untuk ditindak seadil – adilnya dan kami minta kepada Kapolri, atas nama penindasan dan kekerasan terhadap Pers yang ada di indonesia untuk dapat ditindak tegas juga”, tandas Sa’dul.
Selain itu, kata mantan Ketua PWI Aceh Jaya. Ia sangat menyesalkan tindakan – tindakan yang dilakukan oleh oknum – oknum tertentu terhadap para jurnalis, “Hal seperti ini telah terjadi berulang kali, namun tak ada penyelesaian secara tuntas, beber Sa’dul, ditakutkan, kedepannya kejadian yang sama akan kembali terulang”,. mbuh dia.
Yang perlu diketahui, jelas Sa’dul, Wartawan itu dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999. Tapi, tetap saja ada tindakan kekerasan yang dialami bahkan tak sedikit wartawan yang dibunuh.
Ia berharap, para pelaku pembunuhan terhadap Khashoggi dan Dufi agar ditindak secara tegas sesuai dengan hukum yang berlaku di wilayah tersebut, tutup mantan Ketua PWI Balai Aceh Jaya.
Pantauan awak media di lokasi, dalam aksi 1 jam yang dilakukan wartawan itu, mereka membawa spanduk bertuliskan kecaman terhadap tindakan kekerasan disertai pembunuhan terhadap wartawan, diikuti para wartawan yang berasal dari beberapa kabupaten kota di wilayah barat – selatan.