MUSI RAWAS, Buana Indonesia- Minimnya pengawasan dari Pihak Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, Kontraktor Pelaksana dan Pihak Supervisi dijadikan momentum oleh pekerja harian mempercepat pekerjaan dengan kesan asal – asalan. Betapa tidak, Pekerjaan Rehab Pondasi pada BK 2 dikerjakan dengan mengaduk di tempat dan kedalaman Pondasi di ragukan.
Material sediment yang terbawa media air dari Pintu Bendungan Kelingi (BK ) dan turunya material tanah dan bebatuan dari atas bahu irigasi, telah di angkat kedasaran irigasi, namun sayangnya sidimen tersebut tidak diangkut kelokasi lain. Untuk mengantisipasi sediment turun kembali saat musim hujan pihak kontraktor pelaksana menanam rumput di dinding sediment yang dibentuk miring kira – kira 1-2 meter dari dinding irigasi.
Selain itu juga banyak pekerjaan yang berada di saluran tidak dikerjakan sampai selesai, kondisi ini terlihat di saluran bendungan yang berada di desa D, disana patok tanda titik pengerjaan tidak sesuai dengan pekerjaan yang dirasa sudah selesai karena telah lama ditinggal pekerja bahkan material kerjaan sudah bersih. “kami sudah tanya dengan orang yang mengerjakan siring ini katanya sudah kelar Cuma sebatas ini, bahkan kali yang dibelakang sana pangkal dan ujungnya saja yang dikerjakan sedang bagian tengah tidak dikerjakan,” ujar Dian yang mengaku menggarap sawah di daerah itu sembari menunjukkan posisi kali yang menurutnya tidak dikerjakan kontraktor, baru-baru ini.menanggapi permasalahan ini Chairul Huda, ST selaku PPK Irigasi dan Rawah II, mengatakan piohaknya berterimah kasih karena telah membantu mengawasi pekerjaan ini. “Saya akan ajak teman – teman untuk kelapangan untuk melihat langsung pekerjaan. Nanti kontraktornya kita panggil untuk hadir agar supaya mereka tahu apa yang telah dilakukan oleh pekerjanya”, ujar Chairul.masih menurut Chairul, Untuk diketahui kontraktor pelaksana pada pekerjaan rehab total BK 0 – BK 17 yaitu ; PT Purna Arya Yudha pekerjaannya BK 0 – BK 4 dan BK 16 – BK 17, PT Anugrah Pratiwi BK 4- BK 5, PT Andiva Srijaya BK 5 – BK 6 dan PT Bangun Kencana dari BK 6 – BK 16.
Dijelaskannya, empat perusahan tersebut mengerjakan aitem pekerjaan diantaranya, Normalisai saluran dengan pengankatan sediment (Material Lumpur yang mengendap) saluran dan saluran sekunder, Lining saluran, pembuatan pintu air baru, bendungan sadap, sayap sadap dan pekerjaan pasangan struktur.Chairul menambahkan, pihak kontraktor tidak bisa semena melakukan pekerjaan asal – asalan karena, proyek ini belum dibayar. “Kami akan bayar sesuai fisik yang ada, dan jika tidak sesuai maka pekerjaan akan dibongkar,” tambah Chairul.Dalam kesempatan itiu Chairul meminta kepada masyarakat agar mendukung pekerjaan tersebut” dan tolong kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah pada saluran irigasi,” ujar Chairul.
Sebelumnya,Chairul mengutarakan bahwa Pekerjaan empat perushaan itu diawasi oleh pihak supervisi dari PT Suarna Karya Mandiri. “Saya berharap pihak kontaraktor mengutamakan kwalitas,” kata Chairul.
Advertisement
Sementara itu Sukardi sebagai Site Manager dari PT Purna Arya Yudha bersama Supervisi dari PT Suarna Karya Mandiri Ir Yodoyono berang saat mengetahui pekerjaan pada pondasi dinding irigasi dikerjakan tanpa menunakan molen. Dilokasi BK 2 Sukardi langsung menegur pekerjanya. “Hoiii, mana sopir mobil truck itu ’sambil menunjuk ke arah mobil yang parkir’ angkut batu antar kesini, jangan hanya bisa menjual BBM,” kata Sukardi berteriak marah.
Sukardi berjaji untuk bekerja tepat dan cepat, “Pekerjaan cor pondasi ini nanti akan kami kerjakan menggunakan Mobil Mixer.” Ujar Sukardi (abie)