Batu Akik, Batik, dan Kopi Jadi Suvenir KAA

6.190 dibaca

PALEMBANG, Buanaindonesia.com- “Demam” batu akik ternyata juga merambah arena Konferensi Asia Afrika (KAA). Batu akik menjadi salah satu buah tangan yang akan diberikan kepada para peserta KAA.

Selain batu akik, sebagai tuan rumah, Indonesia juga memberikan kain tenun, batik, dan kopi menjadi oleh-oleh bagi tamu-tamu yang berasal dari segala penjuru dunia.

Advertisement

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, buah tangan bagi tamu-tamu VVIP itu menarik minat sejumlah pemerintah daerah untuk mempromosikan produknya. Pihak kementerian menerima usulan lebih dari 20 daerah yang menawarkan produknya untuk diberikan kepada para kepala negara dan kepala pemerintahan secara cuma-cuma.

“Macam-macam jenisnya ada yang batu akik, tenun, batik, sampai kopi. Tinggal nanti mencari yang dikemas dengan bagus. Yang lainnya saya lupa karena banyak sekali yang diusulkan,” ujar Arief, di arena Konferensi Asia Afrika 2015, Jakarta, seperti yang dilansir dilaman Kompas.com, Selasa (21/4/2015).

Kopi yang diusulkan adalah kopi luwak, sementara batik hampir seluruh daerah menawarkan batik andalannya. Dari seluruh usulan itu, panitia akan memilih 10 jenis yang akan dijadikan sebagai souvenir resmi KAA.

Penetapan kesepuluh souvenir itu dilakukan pada Selasa malam, dalam rapat koordinasi persiapan pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi KAA antara kepala negara dan kepala pemerintahan. Setiap tamu VVIP, lanjut Arief, akan mendapatkan 10 jenis suvenir itu.

Dia menyebutkan dari jenis produk yang ada, batu akik akan menjadi suvenir yang paling diandalkan. Batu akik berjenis pancawarna ditawarkan oleh Pemerintah Kota Bandung. Arief mengatakan, tren batu akik di Indonesia harus terus digaungkan hingga ke luar negeri agar memiliki nilai tambah.

“Sekarang kalau misalnya lagi tren akik, maka harus diangkat terus agar batu mulia ini value-nya bisa tinggi. Mungkin berlian juga begitu tapi berlian kan dikuasai oleh beberapa perusahaan di dunia, positioning-nya dibuat dan disukai wanita, tanda cinta yang abadi. Maka yang penting ini brandingnya,” kata Arief.

Ia berharap, dengan memberikan batu akik akan jadi perbincangan ketika diberikan kepada kepala negara dan kepala pemerintahan.

“Waktu itu jadi trending topic ketika kepala negara kita kasih ke Pak Obama, bacan itu. Nah itulah yang mendunia. Maka ini hal yang sama diberikan kepada seseorang jadi trending topic. Maksud saya, batu bacan kan kita punya ya dari dulu. Itu dikemas dengan baik maka jadilah. Semoga lulus nih akik, seluruh kepala negara nanti akan pakai,” kata Arief. (***)

Bagaimana Menurut Anda?