Harga Anjlok, Para Petani Karet Lirik Tanaman Jagung Singkong & Cabe

14.487 dibaca

OKU, Buanaindonesia.com – Terpuruknya harga komoditi karet dalam 6 bulan terakhir, membuat para petaninya berpikir untuk menggati tanaman. Namun pera petani masih bingung mengenai tanaman yang akan dijadikan sebagai pengganti.

“Kami berharap, ada solusi dari pemerintah untuk memberikan solusi, komoditi apa yang harus kami kembangkan, untuk mengatasi krisis saat ini,” kata Suwarno di bincangi di kediamannya pada kamis (31/3/2016).

Advertisement

Di sisi lain, Kepala Desa Karya Jaya Sugianto mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah daerah. Khususnya, pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, untuk menambah penghasilan masyarakat di bidang pertanian.

“Desa kami ini, sudah begitu banyak kebun karet tua yang akan di remajakan, namun untuk memulai membangun usaha pertanian yang baru, belum dapat di pastikan, apa yang harus kami tanam,”ungkap Sugianto.

Ayah dua anak ini bercita – cita untuk mengembangkan usaha tanaman Holtikultura, sebagai alternatif untuk menambah penghasilan para petani. “Kami akan mengusulkan untuk budidaya Cabe, Jagung, dan Singkong, namun untuk tahun ini belum ada kepastian , apakah usulan tersebut akan di kabulkan oleh pihak Dinas Pertanian ” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKU Ir.Syarif Hasan melalui Kabid Tanaman Holtikultura Fahrulrozi mengaku pihaknya di tahun 2016 ini mencanangkan program Budidaya Cabai dan Bawang.

“Program tahun ini, kita anggarkan untuk budidaya cabe dan bawang seluas 80 hektar, 30 untuk cabe, dan 50 hektar untuk tanaman bawang, “aku Fahrulrozi di bincangi Portal ini di ruang kerjanya.

Diakuinya, program budidaya cabe dan bawang tahun ini, akan memprioritaskan usulan kelompok tani yang baru, bukan berarti kelompok yang sudah mendapat bantuan di tahun sebelumnya tidak akan di perhatikan.

“Program ini akan di prioritaskan usulan dari kelompok tani yang baru, agar tidak menimbulkan kesan hanya kelompok – kelompok itu yang mendapat bantuan.

Disinggung berapa banyak program Budidaya cabe dan bawang di tahun 2015 lalu, pihaknya mengaku alokasi tahun sebelumnya, seluas 50 hektar.

“Tahun kemarin, luasnya 50 hektar, di dua Kecamatan yakni, kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Lubuk Batang, kelompok tani hanya mendapat bantuan bibit, sedangkan untuk perawatan nya itu di tanggung oleh petani,”jelasnya.

Dia menambahkan, kecamatan Sinar Peninjauan akan menjadi target alokasi bantuan bibit cabe dan bawang untuk tahun 2016 ini, kendati demikian, pihaknya mengaku akan mengalokasikan secara bertahap untuk menjaga banjir produksi.

“Penyaluran bantuan bibit bertahap, supaya tidak terjadi banjirhasil produksi, sehingga memengaruhi harga jual, target pencapaian sampai akhir produksi komoditi cabe minimal 5 ton per hektar,”

Di kesempatan itu, Kabid Tanaman Holtikultura Fahriulrozi menghimbau masyarakat, dengan anjloknya harga karet bisa memanfaatkan lahan yang ada dengan tanaman yang cepat menghasilkan, sehingga dapat menopang perekonomian rumah tangga.

Editor: Juan

Bagaimana Menurut Anda?