BUANAINDONESIA.CO.ID, GARUT.- Jelang Datangnya Bulan Suci Ramadhan 1444 H Tahun 2023, yang tinggal Beberapa hari lagi, Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) Exsisting maupun Musiman, mulai membidik lokasi-lokasi yang dinilai strategis dipusat Kota Garut.
Guna mengantisipasi keberadaan PKL musiman, Pemerintah Kabupaten Garut memberikan kebijakan selama bulan suci Ramadhan dengan berjualan di kawasan – kawasan yang menjadi target berjualan PKL mejajakan jualan.
Diakui Bupati Garut H Rudy Gunawan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pedagang PKL yang biasa berjualan setiap hari di kawasan perkotaan.
“ Kemarin saya sudah mengadakan pertemuan dengan Pedagang Kaki Lima yang sudah biasa berjualan tiap harinya, kita sampaikan Pemkab Garur mempersilahkan. Tapi saya juga minta agar mereka jualannya tertib,” Kata Rudy saat ditemui awak media di halaman Pendopo Alun-alun, Kabupaten Garut. Sabtu 18 Maret 2023.
Lanjut Bupati Rudy, dari pertemuan tersebut, sejumlah pedagang meminta ada spek lokasi yang diperpanjang.
“Ya mereka juga meminta ada spek yang diperpanjang, tapi tolong jangan PKL yang musiman. Tapi PKL yang biasa yang harus diutamakan,” ucapnya.
Rudy menegaskan, seumpamanya kelompok-kelompok pedagang mau membisniskan lapaknya kepada PKL Musiman tentu saya akan melarang.
“ Tapi dalam rangka untuk memberikan kesempatan untuk berdagang, kepada yang existing (Biasa) kita tentunya memberikan dukungan. Tapi jangan sampai juga ada orang-orang yang tidak saya kenal, bukan kita melakukan ras ya, tapi melindungi pedagang yang biasa berjualan. Kita juga tahu mereka yang biasa jualan tiap harinya kurang laku, jadi misalkan dia laku masa harus tersingkirkan dari yang lain (Musiman-red)” tegasnya.
Disinggung Terkait, seumpamanya ada potret negatif seperti ditemukannya oknum-oknum yang menjual belikan lapak PKL di kawasan perkotaan saat Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Bupati Rudy memerintahkan agar mereka (Oknum-red) diproses tegas.
“ Proses saja langsung, makanya saya ga mau ada yang sok jagoan-jagoan gitu, saya melarang. Meskipun saya didemo saya akan hadapi kalau memang itikadnya tidak baik dari pedagangnya, tapi kalau untuk memberikan kesempatan kan selama ini saya tidak pernah bawel, silahkan saja,” Jelas papar Rudy.
Sambung Rudy, pihaknya ingin pedagang yang Existing (Yang Biasa) itu diprioritaskan dibulan Ramadhan ini. Sehingga mereka pedagang yang biasa itu bisa marema (memperoleh keuntungan lebih-red) dari hari-hari biasa.
“ Jangan sampai pas bulan Ramadhan itu yang marema nya itu orang lain, yang pedagang musiman tadi itu yang datang kegarut nya itu insidentil,” pungkasnya.