BUANAINDONESIA.CO.ID- Sejak dilanda pandemi Covid -19, UMKM Di Yogyakarta terus mengalami penurunan hingga 73 persen. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Yogyakarta tidak tinggal diam karena menyadari betul, sektor UMKM adalah sektor yang harus terus didorong. Salah satu halyang dilakukan pemeritah Yogyakarta adalah program Gandeng Gendong.
Agus Tri Haryono, Kepala Bappeda Yogyakarta mengatakan program gandeng gendong adalah program kolaborasi dari berbagai stakeholder yang ada di Yogyakarta.
“ Ada 5 unsur yang perlu ditekankanpemerintah kota,korporasi, kampus, komunitas dan kampung, “ kata Agus.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyatakan, 5 stakeholder dalam program gandeng gendong memiliki misi penting, yaitu mengentaskan kemiskinan.
“ jangka pendeknya mengentaskan kemiskinan. Jangka panjangnya adalah membangun gerakan sinergi menjadi gerakan ekonomi yang saling menjaga saling berhubungan,” kata Heroe
Data peserta Gandeng gendong dari tahun ke tahun mengalami peningkatan . Pada tahun 2018 tercatat mencapai 81 kelompok, pada 2019 mencapai 167 dan pada tahun 2020 mencapai 208 kelompok. Program gandeng gendong ini meliputi berbagai program sepertiprogram cashback onkir bagi para pembeli produk UMKM di yogyakarta yang bekerjasama dengan salah satu penyedia jasa ojek online, Pelatihan dan pendampingan digitalisasi, melakukan pengembangan aplikasi E ngalarisi yang mendukung dan sangat berguna bagi para pelaku UMKM, Edodolan yang menggali potensi kampung dan atraksi budaya secara virtual.