BUANAINDONESIA.CO.ID MUARA ENIM – Seorang sekretaris daerah (Sekda) pemda muara enim, Ir. Yulius,M.Si, dinilai sok menggurui wartawan tv nasional saat dimintai konfirmasi via whatshapp, pada sabtu siang, (27/7/2024).
Persitiwa itu terjadi bermula saat sang wartawan diketahui bernama usama kotributor metro tv bertugas di muara enim ingin memintai komentar kepada sang sekda terkait aksi bullying yang diduga terjadi di smp Negeri 3 gelumbang, muara enim, sumatera selatan, pada selasa pagi yang lalu (23 juli 2024) sekitar pukul 10.00 wib.
Dikatakan usamah, seorang pejabat tidak sepantasnya berbicara seperti itu apalagi dikonfirmasi untuk dimintai keterangan terkait kejadian bullying disekolah, “iya, harus secara baik baik, karena nadanya ninggi seolah dia ini sok pintar mengurui saya.”katanya.
Usama mengaku, sebagai jurnalis ia sudah menerapkan etika jurnalis melalui konfirmasi, apalagi kejadian itu benar adanya dimana seorang siswi tersebut dibully oleh teman satu kelasnya yang mengakibatkan siswi mengalami ketakutan dan enggan kembali kesekolah.
Menurut usamah kejadian itu viral dimedia social dan menyebar dimana mana, bahkan pihak kepolisian pun sudah turun tangan menanggapi permasalahan tersebut, yang pada akhirnya kedua bela pihak berdamai.
Dijelaskan usamah, dalam percakapan tersebut sang sekda menolak komentar bahkan seolah menguruinya, “iya, katanya kamu itu pastikan dulu sebagai jurnalis jangan jadi fitnah,kata wartawan yang sudah malang melintang pencari berita.
Usamah menyayangkan sikap sombong sang sekda yulius yang konon katanya memiliki gelar s2, dan ia berharap pemimpin masa depan yang akan datang tidak seperti ini. “kita harapkan mencari pemimpin yang lebih baik dan tidak sombong dan arogan,”harapnya.
Sementara Sekretaris daerah (Sekda) pemda muara enim, Ir. Yulius,M.Si, minggu sore, (28/7/2024), menolak bila dirinya dikatakan sombong ataupun arogan.
Menurutnya, ia hanya meminta kepada wartawan tersebut untuk cek dan ricek terlebih dahulu kebenarannya takutnya akan menimbulkan firtnah, namun dirinya mengakui saat berkomunikasi dengan wartawan bernama usamah dengan nada tinggi dan mungkin dinilai oleh usamah sedikit sombong, “namun itu bukan hal disengaja melainkan memang logat daerah saya sebagai orang pali seperti itu,”kata pria asal penukal abab lematang ilir.
Yulius mengatakan, bila ada kata katanya salah terkait kejadian ini dia meminta maaf, terutama kepada usamah wartawan metro tv dan seluruh media lainnya, dan ia mengakui jabatan ini hanya sementara, ia mengaku tidak ambisi untuk menjadi pemimpin, “segala urusan saya serahkan kepada allah swt, jabatan hanya titipan,saya hanya fokus bekerja dan bekerja,”imbuhnya.