Banjir Pangkal Pinang Menyisakan Kesedihan

7.794 dilihat

PANGKAL PINANG, Buanaindonesia.com- Mungkin, jika merenung lebih dalam, tak ada yang lebih menyakitkan dari bencana. Selain tangis sendu di sela tumpukan kehancuran usai bencana menerjang, Kepiluan juga begitu menyeruak di seluruh penjuru Kota Pangkal Pinang.

Meskipun air sudah surut, media konvensional pun tidak lagi deras menggabarkan bencana banjir di Pangkal Pinang. Namun, akibat banjir sampai kini masih berasa.  Lumpur dan kotoran serta barang rusak masih berserakan dimana-mana. Rasa pilu serta kesediahan masih membubung di tiap sudut Pangkal Pinang. Terutama para warga yang hidup dibawah garis kemiskinin

Advertisement

“Kasur kerendem lah semua, dibuang sudah, dek bise dipakai lagi,” ucap Anita sembari membersihkan sisa lumpur tebal di dalam rumahnya. Senin (23/02/15).

Hal yang sama juga dialami Joni, warga Pintu Air yang tinggal persis di gang belakang Posko Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jalan Mentok, Pangkal Pinang.

Di depan rumah Joni yang hancur berantakan, nampak berjejer 5 kasur ukuran besar yang basah total terendam air banjir. Joni tampak masih ragu mau diapakan lagi kasur-kasur basah dan bau lumpur tersebut.

Jika terpaksa dibuang, ia tak mengerti dari mana uang untuk membeli kasur-kasur baru. Bahkan hampir delapan puluh persen barang-barang di rumahnya pun tak berbentuk lagi dihempas banjir. Menjadi onggokan sampah.

Anak dan istrinya, sementara diungsikan ke rumah saudara terdekat, sembari menunggu Joni memutar otak mencari alas tidur yang hangat untuk anak dan istrinya.

Kasur memang jadi kebutuhan paling mendesak bagi warga terdampak banjir di Pangkal Pinang untuk saat ini. Saat bantuan makanan dan baju-baju layak pakai sudah menumpuk, satu hal yang luput bahwa korban banjir Pangkal Pinang ini masih meringkuk di antara dinginnya ubin rumah yang masih lembab dan berbau lumpur.

Butuh ribuan kasur baru untuk menjadi obat penghangat hati dan pikiran, melupakan sejenak derita banjir dalam lelapnya mimpi.

Editor: Karnadi.

Advertisement