BUANAINDONESIA.CO.ID.PANDEGLANG – Bencana terjadi tidak dapat diprediksi, namun kebencanaan bisa dimitigasi sebagai kesiap siagaan. Lumbung Sosial (Lumsos) salah satu mitigasi kebencanaan yang digunakan sebagai cadangn logistik bagi masyarakat terdampak bencana.
“Saat ini sudah ada 15 lumsos, ditambah satu lagi dari Kementerian Sosial (Kemensos) jadi semuanya saat ini ada 16 lumsos di Pandeglang,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pandeglang Nuriah pada acara Sosialisasi Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kecamatan Pulosasi, Kamis 28 Maret 2024.
Menurutnya, dari 16 lumbung sosial yang ada di Pandeglang tersebar di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Sumur Desa Kertajaya, Sumur Desa Taman Jaya, Cibaliung, Cibitung, Cigeulis, Cikeusik, Panimbang, Sukaresmi, Patia, Pagelaran, Labuan, Carita, Mandalawangi, Cimanuk, Angsana, dan Pulosari.
“Lumsos yang sudah ada yaitu 11 dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), 1 lumsos dari Provinsi Banten, dan 4 lumsos dari APBD Kabupaten Pandeglang,” katanya.
Lebih lanjut, Nuriah juga menyampaikan, lumsos ini harus keberlanjutan karena sangat penting dalam penanganan kebencanaan. Oleh sebab itu ia berharap pengelola lumsos pelaporannya dapat ditingkatkan.
“Administrasi nya dijaga dengan baik, membuat lumbung sosial ini anggatan nya besar, pelaporannya harus diperbaiki karena saat akan diisi kembali cadangan logistik butuh pelaporan yang ril,” ujarnya.
Disampaikan Plt Kadinsos, pihak Pemda Pandeglang mengucapkan terimakasih kepada Kemensos yang sudah memberikan anggran untuk pengadaan lumsos di Kabupaten Pandeglang.
“Kami menyampaikan ucapan terimakasih ibu bupati yang sebesar-besarnya kepada Kemensos, semoga kedepan bisa dianggarkan kembali untuk Lumsos kecamatan lainnya,” pungkasnya.
Sementara Usbudiharto Ketua Pokja Lumbung Sosial Kemensos menyampaikan, tujuan dari lumsus ini adalah sebagai baperstok logistik jika terjadi bencana. Saat ini menurutya sudah membuat kurang lebih 11 lumsos di Kabupaten Pandeglang.
“Barang di lumsos dapat digunakan untuk penangan bencana dan masyarakat yang membutuhakan, misal ada masyarakat yang tidak mampu dengan sarat dokumentasi yang jelas,” katanya.
Disampaikan Usbudiharto dengan pelaporan yang jelas akan mempermudah dalam pengisian kembali lumsos saat cadangan logistik sudah habis.
“Jika laporannya sesuai kita akan isi kembali stoknya, karena gak mungkin logistik di lumsos dibiarkan kosong,” pungkasnya.
Ketua Forum KSB Pandeglang Beni Madsira menjelaskan, Kampung Siaga Bencana KSB di Kabupaten Pandeglang bertambah satu kecamatan semuanya KSB di kabupaten Pandeglang ada 18 KSB yang awalnya hanya 17 KSB, pihaknya sangat bersyukur dengan adanya tambahan relawan KSB, yang memasang dari awal mengharapkan kecamatan Pulosari di bentuk KSB.
” Semoga setelah di bentuk KSB rekan rekan di kecamatan Pulosari bisa sigap dalam penanganan bencana yang ada di kecamatan Pulosari, karena Pulosari termasuk wilayah rawan bencana, karena wilayahnya ada di kaki gunung Pulosari, semoga kedepan bisa di bentuk lagi KSB oleh kementerian sosial atau dinas sosial provinsi dana kabupaten,” jelasnya
Hadir dalam acara ini Irma penyuluh sosial dinsos banten, Camat Polosari Gimas Rahardian, Ketua FK relawan KSB Kabupaten Pandeglang Beni Madsira, anggota PKH dan Tagana.