Pemuda Muhammadiyah : Pilkada 2017 Sebagai Jihad Politik

12.598 dibaca

BUANAJABAR.COM, BANDUNG – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Iu Rusliana menyerukan kepada seluruh warga Kabupaten Bekasi, Kota Tasikmalaya dan Cimahi yang pada tanggal 15 Februari 2017 ini akan melaksakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), untuk memanfaatkan momentum politik ini sebagai jihad politik, menyemai kebaikan publik.

“Bersungguh-sungguh dan cerdaslah dalam memilih. Jangan asal milih, datanglah dengan niat ibadah, untuk mengubah kondisi menjadi lebih baik. Jadikan momen satu menit di bilik suara sebagai ikhtiar pribadi untuk menebar kebaikan publik. Pilihlah pemimpin Muslim yang peduli kaum tertindas dan tak pernah tersangkut dengan kasus korupsi. Saatnya suara perubahan dimenangkan,” tegas Iu Rusliana, di Bandung, 12 Februari 2017.

Advertisement

Tokoh muda Jawa Barat ini pun mengingatkan agar masyarakat yang memiliki hak pilih untuk tidak golput. “Datanglah, memilihlah. Jangan biarkan kezaliman politik terjadi oleh oknum penyelenggara yang bermain dengan investor politik dan timses,” tegasnya.
Oleh karena itu, dosen Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin UIN Bandung ini pun mengingatkan agar waktu yang tinggal puluhan jam lagi tersebut, dimanfaatkan untuk memeriksa rekam jejak seluruh kandidat dan mencatatkan janjinya.

“Lihat tim suksesnya siapa saja, janjinya realistis kah, apakah selama ini terbukti mampu merealisasikan janjinya, bagaimana karakternya di hadapan publik, bagaimana keluarganya. Periksalah dengan sungguh-sungguh. Ber-tabayyun lah apabila ada kampanye hitam, karena kalau keliru akan menyesal bukan hanya lima tahun, tapi selamanya,” tegasnya.

Iu Rusliana pun memaklumi apabila dalam masyarakat semakin tumbuh apatisme politik. Puluhan tahun mengikuti pemilu atau pilkada dinilai tak mengubah keadaan, sekedar hura-hura politik, pemberi harapan palsu dan hanya menghasilkan elit politik yang mabuk kekuasaan. “Meski demikian, masih selalu ada harapan. Orang baik harus berjuang di politik, jadikan politik sebagai ekspresi kesalehan publik. Jangan sampai, mereka yang bermental preman, pemodal hitam dan para calo politik yang menguasai partai politik. Kaum cerdik cendikia dan orang-orang baik harus bertarung di partai politik, menangkanlah,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut Iu Rusliana, pihaknya terus secara intensif memberikan proses pendidikan politik dan kaderisasi bagi kader muda Muhammadiyah di Jawa Barat yang akan dan tengah bertarung di politik untuk benar-benar menjadi kader partai yang idealis dan ideologis.
Dalam kesempatan tersebut, Iu Rusliana pun mengingatkan kader Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat yang terlibat menjadi penyelenggaran Pilkada untuk bekerja keras, mentaati aturan dan bersikap adil.

“Banyak kader Pemuda Muhammadiyah yang aktif di Panwaslu, KPUD, PPK, Panwascam dan penyelenggara di tingkat KPS. Tunaikan kewajiban dengan baik. Ini salah satu bentuk jihad politik dan ikhtiar membumikan politik menjadi kesalehan publik, maka bersungguh-sungguhlah,” tegasnya.