BUANAINDONESIA.CO.ID, BOGOR – Puluhan warga Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, mendatangi kantor desa mereka, Rabu 29 November 2017. Mereka mendemo pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tlajung Udik, yang diduga menggelapkan uang milik warga sebesar Rp 500 juta untuk pembangunan lapak pasar di Perum Griya Bukit Jaya (GBJ).
” Kami minta tolong kepada Kepala Desa Tlajung Udik dan Pak Camat Gunungputri agar membantu untuk mengembalikan uang kami yang telah disetorkan ke BUMDes. Karena sudah dua tahun kami hanya diberikan janji-janji saja akan dibangun kios di perumahan GBJ. Puluhan warga sudah menyetorkan uang untuk DP (uang muka) pembangunan kios, tetapi sampai saat ini kios yang dijanjikan oleh BUMDes Tlajung Udik tak kunjung dibangun,” ungkap Haryati, warga Kampung Kedep.
Lanjut Hayati, setoran warga kepada BUMDes Tlajung Udik bervariasi, dari Rp 6 juta hingga ada yang Rp 22 juta.
” Saya sudah mengeluarkan uang sebesar 6 juta rupiah, itu merupakan DP untuk pembangunan kios. Ada juga yang ngasih 10 juta rupiah, 12 juta rupiah, hingga 22 juta rupiah. Kalau dihitung dari jumlah 90 warga yang sudah setor bisa mencapai 500 juta rupiah lebih. Saat ditanyakan, kades selalu tidak ada di tempat. Saya dan warga lainnya hanya berharap kembalikan uang kami, kalau tidak dikembalikan maka kami akan melaporkan BUMDES dan kadesnya ke aparat penegak hukum,” tandasnya.
Terpisah, Johan Sabarani selaku pengurus BUMDes Desa Tlajung Udik, mengakui adanya penarikan dana dari warga untuk membangun kios pasar di lahan fasos fasum Perumahan GBJ.
” Awalnya BUMDes Tlajung Udik hanya ingin memberikan fasilitasi kepada para PKL yang telah digusur di Perumahan BGJ. Setelah melalui proses musyawarah antara BUMDes dengan Kades dan Camat Gunung Putri akhirnya disepakati PKL akan direlokasi ke lahan fasos dan fasum GBJ. Proses administrasi kami tempuh, termasuk SK (Surat Keputusan) dari Kades Tlajung Udik juga. Disepakati bagi warga yang berminat harus memberikan DP untuk pembangunan kios,” tuturnya.
EDITOR: WN