PANDEGLANG, BuanaIndonesia.com – Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Sugal yang berkedudukan di kampung Sugal desa Mekarsari, kecamatan Panimbang diduga lakukan pungutan kepada penerima bantuan siswa miskin. Kini hal itu jadi pembicaraan warga sekitar. Sekolah tersebut memotong dana BSM sebesar Rp 150 ribu untuk alasan membeli batik.
Dana yang telah terkumpul dari sejumlah siswa sebanyak 43 orang. . Namun batik tersebut nyatanya hingga saat yang dijanjikan oleh pihak sekolah tak kunjung ada. Demikian dikatakan Dede (45) salah satu orang tua siswa.
” Kami berharap pada dinas terkait, agar segera turun kelapangan untuk melakukan klarifikasi pada oknum guru tersebut” Harap Dede.
Dede menambahkan lebih baik dana yang telah dipungut pihak sekolah dengan jumlah yang sangat menggiurkan itu.dikembalikan lagi kepada siswa dengan baik-baik.
Sementara itu Cece (47), Juga selaku orang tua siswa asal Citapis menyesalkan pada pihak sekolah yang telah berani melakukan pungutan liar pada siswanya yang memperoleh dana bantuan tersebut.
” Harusnya mereka atau pihak sekolah punya rasa malu, sebab yang dilakukannya itu jelas telah melanggar dan mencoreng nama baik sekolah itu sendiri, ini kan jelas sekolah yang dibiayai oleh Negara (dana BOS) dan dilarang keras melakukan pungutan berbentuk apapun pada siswanya.
” Kepada pihak yang berwenang, agar segera berikan teguran keras jika perlu pecat oknum tersebut. Sehingga yang membuat masyarakat resah dengan adanya dugaan pungutan liar, akan terobati ” tutur Cece
Sementara itu Ade Muslim selaku kepala sekolah hingga saat sulit dihubungi.
