BUANAINDONESIA.CO.ID, Bandung– Kopi menjadi salah satu minuman yang paling banyak dicari oleh para penikmat kopi. Beraneka ragam jenis kopi bisa ditemui di Indonesia. Namun tak banyak yang tahu, di Bandung, khususnya di daerah Manglayang, ada kopi yang memiliki kualitas premium dari petani kopi disini. Kopi Manglao.
Manglao adalah singkatan dari Manglayang Original. Bermula dari keprihatinan terhadap petani kopi Manglayang yang menjual harga kopi ke para tengkulak dengan murah, maka dibentuklah prosessor Kopi Manglao berikut produksi kopi berkualitas Manglao yang sudah dipasarkan di beberapa kafe di Bandung dan juga usaha ritail di Jawa Barat.
Marketing Komunikasi Manglao, Robby Darmawan menjelaskan awalnya Manglao itu ada karena keprihatinan sebuah yayasan pendidikan yang berada tepat di bawah perkebunan kopi. Kemudian dibentuklah komunikasi antara pihak yayasan dan juga petani kopi. Setelah itu terbentuk koperasi untuk memperdayakan petani kopi, kemudian muncul kelompok unit usaha Berkah Bumi Manglayang (BBM).
” Munculnya Manglao karena adanya keprihatinan dari pihak yayasan yang posisinya tepat berada di bawah perkebunan kopi. Dari sana kami membuka komunikasi dengan petani. Sebenarnya banyak permasalahan yang dihadapi petani, mulai biaya operasional perawatan dan harga kopi yang dijual murah kepada tengkulak. Di sini kami membantu para petani menjadi prosessor kopinya,” ujar Robby saat ditemui, Minggu 18 Maret 2018.
Robby mengatakan saat ini pihaknya sebagai processor dari kopi Manglayang bekerjasama dengan beberapa petani kopi. Tidak hanya menerima panen kopi saja, Robby dan tim juga memberikan edukasi kepada pihak petani, mulai dari menanam kopi yang baik, memanen dan memproses kopi sampai akhirnya layak di produksi menjadi kopi Manglayang yang berkualitas.
Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi kopi Manglayang lebih kurang dua minggu dari pasca panen. Robby menjelaskan, proses mencapai hasil kopi yang siap saji atau dalam bentuk kemasan itu pun dilakukan dengan sangat teliti dan hati-hati. Pihaknya sebagai prosessor tidak ingin ada hasil produksi kopi yang jelek atau rusak, seperti bolong, tidak sesuai dengan kriteria panen atau kualitas yang tidak baik.
” Kopi Manglayang itu kualitasnya baik, maka dalam proses pasca panennya kita benar-benar teliti. Mulai dari penjemuran, pemilihan, yang dipilih hasil yang bagus atau tidak, jangan sampai ada yang reject,” jelasnya.
Lebih lanjut, Robby mengatakan dalam satu tahun merintis Kopi Manglao ini ia merasakan dampak yang baik terhadap para petani kopi sendiri. Selain mampu memanen kopi yang baik, petani juga sudah tidak mau lagi menjual hasil kopi mereka kepada pihak tengkulak. Adapun harga kopi yang dipasarkan untuk retail dimulai dari Rp 30.000 hingga Rp 75.000 per gramnya, untuk dijual ke kafe dimulai dari harga Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per kilogramnya.
” Pihak petani sebenarnya menginginkan ada yang membantu petani menjual kopinya seperti ini. Karena kalau ke tengkulak itu dibeli dengan harga sangat murah, mau tidak mau mereka menjual karena kebutuhan biaya produksi. Tapi saat ini petani sudah paham dan kami pun terus memasarkan produk, terakhir sampel Kopi Manglao sudah dibawa sampai ke Jepang dan Australia,” pungkas Robby.